2012-12-07

sekarang menuju hiburan:

  • baaaaang *manggiltkgbakso* | iyaa dek mau beli brp porsi? | bkn bang, pgn minta kuahnya buat cuci baju boleh? | *siramkuahbakso* ".."
  • sy ingin melamar anak om | pny ap km? | sy pny 50jt dollar di bank om | wah kaya bgt donk! Di bank apa? | bank zynga poker om | DUAAR!!!
  • Beb, sentuhanmu begitu lembut.. Ochhh yess | .... | wangimu membuatku bergairah.. Acchhh | .... | i love u SABUN (ɔˆ⌣ˆ)ε`c) 
  •   Din, gmn biar jadi sukses? | bergaul ma org sukses | kl mau pinter? | bergaul ma org pinter | pantes gw ga maju², gaulnya ma lu mulu | -,,,-
  • *Sarapan pagi ini* Pacaran: Nasi Uduk | LDR: Ketupat Sayur | JOMBLO: Nasi PHP + Jus Galau *Miris* #BedaCerita 
  • Din, gw cabut duluan ya | yaudah buruan cabut, ntar kalo keluar di dalem malah repot | "...." *Hening* #HeningBanget 
  • Neng, bapak kamu supir bajay ya? | iya, kok tau? | abisnya tiap aku tembak, kamu ngeles mulu ( º̩̩́_º̩̩̀) #KorbanPHP 
  • Jon, kemaren gw liat istri lu lagi mesra²an sama cowok lain di taman | Gak apa² din.. itu suami keduanya | o_O EBUSEH!
  • *Dikelas* Udin, apa cita²mu? | Mau jadi Bupati bu | Bagus, alasannya? | Biar bisa kawin kilat kayak si Aceng bu | -___-" KOPLOK      
KANKER SERVIKS
Kanker Serviks merupakan salah satu dari sederet jenis kanker yang mematikan. Tetapi, bukan berarti, apabila anda terkena penyakit kanker serviks ini, sudah dapat dipastikan akan segera meninggal. Walaupun pengobatan kanker serviks cukup memakan waktu, kini dengan menggunakan metode pengobatan NY Djamilah Najmuddin, alhamdulillah penyakit HPV dan kanker serviks dapat ditangani dengan tuntas dan dapat dibuktikan dengan hasil laboratorium tentunya.
Walaupun penyakit ini dapat disembuhkan, bukan berarti anda tidak perlu mengetahui informasi mengenai penyakit kanker serviks, di bawah ini kami akan coba bahas secara lengkap dengan menggunakan metode tanya jawab yang sering di tanyakan oleh para pasien kami seputar kanker serviks dan penyebabnya. Semoga bermanfaat.
Apa itu kanker serviks?gambar kanker serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan keganasan yang menyerang leher rahim atau cervix, yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama (vagina).
Apakah kanker serviks menular?
Perlu digaris bawahi bahwa KANKER TIDAK MENULAR! Akan tetapi, ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko berkembangnya kanker serviks. Salah satu yang paling penting adalah terinfeksi  human papillomavirus (HPV), yang ditularkan lewat kontak seksual. Jadi, yang ditularkan bukan kanker serviks akan tetapi penyebabnya atau virus HPV tersebut. Sehingga kanker serviks tidak akan menular melalui jabat tangan, keringat, tukar menukar pakaian dll.
Lalu, penyebab kanker serviks itu apa?
Banyak faktor berkaitan dengan penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim . Di antara yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi, sekarang dipahami mempunyai peran penting dalam perkembangan kanker serviks. Namun, di samping infeksi HPV, para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular seksual.
Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus (HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
Tiap daerah belahan dunia memiliki kecenderungan penyakit kanker yang berbeda-beda. Di Korea dan Jepang, didominasi penyakit kanker pada lambung. Di India, didominasi penyakit kanker pada oral/rongga mulut. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain, penyakit kanker didominasi kaum wanita yaitu kanker serviks dan kanker payudara.
Tahukah anda bahwa kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi HPV.
Kenapa wanita di Indonesia rentan terhadap kanker serviks?
Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya:
-          Menstruasi wanita di negara berkembang relatif lebih cepat dibandingkan negara lain.
-          Menopause lebih lambat.
-          Wanita usia menopause kini cenderung berusaha memperlambat proses alamiah itu demi kecantikan.
-          Jumlah anak sedikit menyebabkan paparan terhadap hormon esterogen lebih panjang jadi resiko menjadi lebih besar.
-          Terdapat faktor internal dan eksternal serta paparan zat kimia pada makanan di kalangan masyarakat indonesia yang terkenal kurang higienis dan terlalu banyak mengandung bahan pengawet, pewarna serta monosodiumglutamat.
Kami masih muda, apakah harus khawatir mengenai kanker serviks?
Perlu diberikan pemahaman kepada semua perempuan bahwa kanker serviks atau kanker leher rahim bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya, meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi terkena dan mengembangkan penyakit ini. Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.
Apakah ada hubungannya antara aktivitas seksual dengan resiko kanker serviks?
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi aktivitas seksual seseorang, semakin besar kemungkinan dia terinfeksi HPV. Walaupun ada yang menyarankan bahwa HPV bias ditularkan tidak lewat hubungan seksual, studi menunjukan bahwa perempuan yang belum pernah berhubungan seksual jarang yang terifeksi HPV, dan ini bertentangan dengan pendapat mengenai penularan nonseksual dari virus ini.
HPV, ‘makhluk’ apakah itu?
HPV = Human papilloma virus yang terdiri dari lebih 100 tipe, disebut papilloma karena virus ini sering menimbulkan warts atau benigna (warts: tumor epidermal yang disebabkan virus papilloma atau proliferasi jinak mirip kutil). HPV yang menimbulkan warts (kutil) di tangan atau di kaki berbeda tipe dengan yang menimbulkan di alat kelamin (genitalia) dan beberapa tipe HPV sangat berkaitan erat dengan terjadinya kanker serviks
Siapa saja yang dapat tertular virus HPV?
Kisah mantan pasien HPV Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin
Kisah mantan pasien HPV Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin
Pria maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual dengan orang terinfeksi HPV, keduanya tidak akan menyadari dirinya terinfeksi, karena HPV dapat berdiam lama tanpa menunjukan gejala. Seseorang dapat saja terinfeksi HPV jauh setelah melakukan hubungan seksual. Orang yang melakukan hubungan seksual diwaktu muda (usia 14-16 tahun) dan orang memiliki pasangan seksual merupakan kelompok yang berpotensi tinggi untuk terpapar virus HPV.
Mengapa wanita yang telah melakukan aktifitas seksual pada usia muda lebih mudah tertular HPV?
Wanita remaja usia 14-16 tahun masih mengalami perubahan hormon yang besar, selama masa pubertas kondisi leher rahimnya masih immature (belum berkembang sempurna) dan sel-sel rahimnya masih sangat aktif, oleh sebab itu resiko terkena infeksi HPV meningkat.
Apakah HPV sama dengan HSV atau bahkan HIV?
Infeksi HPV tidak sama dengan infeksi HIV maupun HSV, meskipun sama-sama ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi HPV pada sebagian orang tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, akan tetapi berbeda dengan virus HPV menetap yang akan menimbulkan penyakit kanker serviks.
Lalu apakah ada kaitan antara HIV dan kanker serviks?
Kaitan antara perubahan abnormal serviks (atau  displasia) dan kanker serviks berkaitan dengan HIV telah dikenal baik sejak tahun 1990-an. Hasil penelitian dimasa itu bahwa sampai dengan 40 persen perempuan yang terinfeksi HIV mengalami displasia leher rahim yang dikenali lewat tes Pap, dibandingkan dengan hanya 17 persen di antara perempuan yang tidak terinfeksi HIV. Di tahun 1993, centers for disease and prevention amerika menyatakan, displasia leher rahim tingkat sedang dan berat sebagai bukti awal dari infeksi HIV simptomatik. Terjadinya kanker serviks yang menyebar adalah kondisi yang menetapkan AIDS.
Sekalipun demikian,  bahkan diantara perempuan dengan HIV positif, sebagian besar perempuan mengalami lasi leher termasuk pada tingkat rendah. Seperti dalam populasi umum, banyak faktor tampaknya berpengaruh risiko berkembangnya displasia leher rahim atau kanker pada perempuan dengan HIV positif termasuk koinfeksi dengan HPV (dilaporkan sampai setinggi 95 persen dalam populasi ini), jumlah CD4 rendah, dan jumlah virus HIV tinggi.
Bagaimana gejala dan ciri-ciri kanker serviks ?
Kanker Serviks atau kanker leher rahim pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan gejala. Adapun gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
  • Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
  • Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
  • Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki
Apabila saya mengalami keputihan berlebih dan abnormal, apakah saya terkena kanker serviks?
Perlu diketahui bahwa memang keputihan merupakan salah satu gejala kanker serviks, tetapi sebagian besar keputihan disebabkan oleh infeksi baik itu jamur atau bakteri. Adapun kondisi keputihan yang tidak normal bila terjadi indikasi sebagai berikut: Berbau, Berwarna kehijauan (normal bening) dan terdapat rasa gatal, panas dan lain-lain. Sebaiknya melakukan pemeriksaan dini ke laboratorium dalam mendeteksi kanker serviks. Sementara lendir yang dihasilkan organ reproduksi wanita memang dapat meningkat produksinya seiring secara normal dengan situasi sebagai berikut:
- Sebelum menstruasi,
- Setelah menstruasi,
- Saat masa subur,
- Saat terangsang ketika melakukan hubungan seksual.
Bagaimana caranya mendeteksi kanker serviks?
Ada beberapa cara mendeteksi apakah seseorang telah terpapar kanker serviks atau tidak, diantaranya:
  • Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), merupakan skrining kanker leher rahim yang dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah dioles dengan larutan asam asetat. Skrining ini merupakan skrining yang paling sederhana, cepat, dan murah.
  • Pemeriksaan sitologi (Pap Smear), adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sampel diambil melalui liang vagina.
  • Pemeriksaan HPV-DNA, merupakan pemeriksaan molekuler yang secara langsung bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Human Papilloma Virus (HPV) pada sel-sel yang diambil dari leher rahim.
Saya tidak mau terkena kanker serviks, bagaimana cara pencegahannya?
Sebelum anda mencari-cari tips-tips pencegahan agar kita tidak terkena kanker serviks atau kanker leher rahim, ada satu hal yang harus selalu di ingat oleh kaum wanita dimanapun dan kapanpun bahwa “Organ kewanitaan merupakan bagian yang sangat rentan terkena berbagai gangguan kesehatan, karenanya harus dijaga dengan baik”.
Jika hal itu kita tanamkan dengan baik dibenak seluruh wanita, hanya dengan hal itu saja wanita akan terbebas dari kanker serviks. Menjaga kesehatan organ vital kewanitaan, bukan hanya saja menjaga kebersihan atau kelembaban, akan tetapi dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual-pun termasuk menjaga kesehatan organ kewanitaan tersebut.
Sedangkan cara pencegahan kanker serviks yang efektif bagi kelompok yang aktif secara seksual adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.
Apa itu vaksin HPV dan bagaimana cara kerjanya?
Vaksin bekerja dengan mengajari sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit dalam badan manusia. Banyak jenis vaksin yang diberikan dewasa ini, pada umumnya mulai diberikan tidak lama setelah bayi lahir dan berlanjut sampai usia dewasa muda.
Metode pelatihan badan untuk mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit adalah dengan memaparkan sistem kekebalan pada bagian dari bakteri atau virus utuh yang dilemahkan sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit. Contoh klasik dari vaksin yang dibuat dari virus yang tidak aktif adalah vaksin polio. Contoh vaksin yang dibuat dari tiruan bagian dari virus adalah vaksin hepaiitis B. Vaksin hepatitis B dibuat dengan menanamkan sebagian DNA virus hepatitis B yang menyebabkan pertumbuhan dari bungkus luar virus hepatitis B ke dalam sel binatang, sel binatang itu kemudian menghasilkan banyak salinan bungkus luar virus tanpa partikel aktif didalamnya. Kalau disuntikan, bungkus luar ini dikenali oleh sistem kekebalan tubuh tanpa risiko berhubungan dengan penyakit sesungguhnya dan kontak dengan vaksin ini menyebabkan tanggaptahapan kanker serviksan kekebalan tubuh. Sel-sel kekebalan tubuh dalam tubuh belajar untuk mengenali vaksin sehingga kalau seseorang terpapar dalam bakteri atau virus penyebab penyakit yang sesungguhnya, memori tubuh memberikan tanggapan sudah di siapkan dan dapat di hindari.
Vaksin kanker serviks adalah vaksin yang dikembangkan untuk melindungi terhadap tipe human papillomavirus (HPV) tertentu, HPV ditemukan dalam 100 persen penderita kanker serviks. HPV dapat juga ditemukan dalam jumlah tinggi dalam kanker penis, vagina, pukas, kepal dan leher, HPV dikaitkan dengan kutil didaerah kelamin dan luka prakanker di leher rahim,vagina, dan vagina, pukas.
Terdapat sekitar 100 jenis galur, atau tipe HPV yang berbeda. Beberapa mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menyebabkan kanker, sementara yang lain mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menimbulkan kutil di daerah kelamin atau perubahan prakanker. HPV tipe 16 dan 18 mempunyai kaitan yang paling besar dengan kanker serviks, bertanggung jawab untuk 75 persen dari semua kasus kanker serviks batu. Jenis ini juga berkaitan dengan risiko tinggi dari perubahan prakanker yang berat. HPV tipe 6 dan 11 sering dikaitkan dengan kutil di daerah kelamin dan perubahan prakanker lain dengan kelas yang lebih rendah.
Apakah setelah melakukan vaksinasi HPV, saya akan terbebas dari kanker serviks?
Vaksin HPV didesain untuk mencegah infeksi oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Sayangnya, terdapat banyak tipe lain yang dapat menyebabkan kanker serviks dan juga kutil didaerah kelamin serta perubahan prakanker yang lain dari leher rahim, vagina, atau pukas, dengan alasan itu, tes Pap masih direkomendasikan sebagai metode pemeriksaan dini untuk penyakit.
Baiklah, setelah membaca artikel ini saya akan lebih menjaga organ kewanitaan saya, apakah ada tips-tips pencegahan lainnya?
Berikut tips-tips tambahan untuk pencegahan kanker serviks:
  • Berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok.
  • Bersihkan organ vital  dengan air yang bersih.
  • Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.
  • Jaga kelembaban organ kewanitaan anda
  • Lakukan pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA secara rutin untuk deteksi dini kanker leher rahim.
Tahukah anda, semakin dini terdeteksi, semakin tinggi pula proses kesembuhannya. Walaupun penyakit ini mengakibatkan kematian juga, berdasarkan pengalaman pengobatan Ny. Djamilah Najmuddin sejak tahun 1980, penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang paling cepat disembuhkan dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya. Walaupun demikian, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Sehingga, kami tegaskan sekali lagi, jagalah dengan baik organ kewanitaan kalian.


Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/kanker-serviks-pengobatan-ciri-ciri-gejala-dan-penyebab
 buat lo yang mau melakukan sexbebas sebaik nya d pikr karna dibawah ini ada 1 penyakit akibat free sex :
1. Herpes Genital



Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.
Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
 
Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
3. Gonore (Kencing Nanah)
 
Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
4. Klamidia
 
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
 
Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.
6. Hepatitis B
Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
7. Kanker prostat
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
8. Kanker Serviks (leher rahim)
 
Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
9. HIV/AIDS
Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.
10. Trichomoniasis
Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.

RESIKO ABORSI REMAJA TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN FISIK

Belum lama ini kita dapatkan informasi adanya penemuan mayat janin yang dibuang di salah satu lahan sawah warga. Kejadian pembuangan janin ini juga pernah kita dengar di tempat lain. Kemungkinan pembuangan mayat janin dikarenakan adanya kehamilan yang tidak diinginkan oleh pelaku. Biasanya si pelaku adalah para remaja yang diduga telah melakukan pacaran di luar batas kewajaran sehingga menyebabkan kehamilan.
Gaya pacaran remaja saat ini sudah mulai mengarah kearah yang sangat bebas dan tanpa adanya norma-norma  yang membatasi pergaulan mereka. Dahulu seks adalah hal yang sangat tabu dan sangat tercela namun diera globalisasi ini dimana perkembangan teknologi yang kian mendunia para remaja bahkan anak dibawah umur dapat dengan mudah  membuka situs-situs yang seharusnya tidak layak untuk ditonton. Tanpa kita sadari perkembangan tekhnologi membawa dampak negative dimana masyarakat mulai mengikuti kebudayaan barat yang bebas dan tanpa batasan. Ditandai dengan adanya seks bebas yang mengakibatkan  semakin maraknya kasus aborsi yang dilakukan oleh kaum remaja 
Resiko meningkatnya perilaku seks pra nikah dan seks bebas tidak dapat dihindari akibat perkembangan budaya modern dan meningkatnya usia pasangan nikah. Tapi sangat disayangkan apabila pemerintah dan juga kalangan pendidik dan komponen masyarakat tidak memiliki sebuah konsep yang terarah dan jelas untuk menghadap fenomena sosial ini. Peningkatan usia nikah harusnya juga diikuti dengan pembekalan mengenai sex pada kalangan remaja sehingga mereka bisa mengendalikan diri dan menjauhi perilaku sex beresiko tersebut. Akan tetapi budaya sex tabu menempatkan kalangan remaja seperti anak kecil yang dipandang dan dianggap tidak perlu tahu masalah sex.
Hasil penelitian Annisa Foundation pada tahun 2006 yang melibatkan siswa SMP dan SMA di Cianjur terungkap 42,3 persen pelajar telah melakukan hubungan seks yang pertama saat duduk di bangku sekolah. Beberapa dari siswa mengungkapkan, dia melakukan hubungan seks tersebut berdasarkan suka dan tanpa paksaan. Sedang penelitian lain  menemukan jumlah yang cukup fantastis, 21-30% remaja Indonesia di kota besar seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta telah melakukan hubungan seks pra-nikah Beberapa pakar berpendapat bahwa angka yang diperoleh melalui penelitian itu hanyalah puncak dari sebuah gunung es, yang kakinya masih terbenam dalam samudera
            Hubungan seks bebas  membawa cukup banyak dampak negative pada diri pelaku maupun pada lingkungan sekitar,dimana  seks bebas memungkinkan seseorang akan tertular penyakit dan adanya kehamilan di luar nikah. Beberapa faktor remaja melakukan aborsi adalah :
1.    Pengalaman keberhasilan aborsi pertama dan berkurangnya perasaan cemas pada kehamilan berikutnya. Di samping itu, perilaku aborsi berulang ini juga dilatarbelakangi oleh keadaan diri subjek yang kurang bisa bertanggung jawab pada diri sendiri serta adanya faktor eksternal yakni bantuan dari orang yang signifikan (pacar subjek).
2.    Faktor yang lain remaja melakukan aborsi karena adanya rasa ketakutan pada orang tua, ketakutan membuat malu nama keluarga, kurang dapat menerapkan nilai-nilai moral dan agama yang diajarkan, dan tingginya kebutuhan kasih sayang akan pacar yang didukung oleh tingginya kebutuhan seks. Keputusan untuk melakukan aborsi berulang juga tidak lepas dari faktor kognitif dan kepribadian yang ada pada remaja. Remaja yang melakukan aborsi berulang cenderung kurang mempunyai pikiran jangka panjang dan kurang memahami resiko dari perilaku aborsi itu sendiri. Sedangkan kepribadian mereka cenderung infantil, regresi, dan dangkal.
Berikut ini resiko yang mungkin dialami oleh remaja perempuan bila melakukan aborsi.Resiko kesehatan dan keselamatan fisik, Pada saat melakukan aborsi  dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:, Kematian mendadak karena pendarahan hebat, Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal, Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan, Rahim yang sobek (Uterine Perforation), Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita), Kanker indung telur (Ovarian Cancer), Kanker leher rahim (Cervical Cancer), Kanker hati (Liver Cancer), Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat, pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya, Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy), Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease), Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis).

Bahaya FREE SEX yang jadi gaya hidup

Memperhatikan pola dan gaya hidup kaum muda saat ini, sungguh telah berada dalam kualitas moral yang sangat memprihatinkan. Norma-norma budaya dan agama diabaikan begitu saja sampai batas yang sangat akut, demi sekedar untuk merengguh predikat ‘generasi modern’. Hampir semua budaya modernitas — dengan ideologi liberalisme-nya — diusung ke dalam seluruh ruang kehidupan. Tidak sejengkal pun disisakan untuk memberi ruang bagi tumbuhnya etika religius dan etika kultural lokal. Salah satu budaya modernitas yang saat ini menjadi trend gaya hidup (life style) kaum muda adalah budaya seks bebas atau free sex. Bahkan jika ada sekelompok kaum muda yang gagap dengan budaya yang satu ini dianggap kuno atau ketinggalan jaman. Sampai “pacaran tanpa seks” dinilai hambar. Siapapun yang terjun dalam dunia pacaran berarti menyiapkan diri untuk terjun ke dunia “seks pra nikah”. Saat ini, seks pra nikah di sebagian kalangan pemuda -baik pelajar ataupun mahasiswa- bukanlah hal yang tabu lagi. Yang terpenting bagi mereka adalah berusaha semaksimal mungkin -meski aktif melakukan hubungan seks (pra nikah) tetapi- tidak hamil. Dan di kalangan yang ‘kebetulan’ tidak melakukan perilaku seks bebas pun, tidak serta-merta memiliki pandangan bahwa seks bebas merupakan hal yang ditabukan. Tetapi lebih dipandang sebagai pilihan pribadi atau hak individu. Karena itu ‘seks bebas’ dalam kacamata kelompok ini tidak dapat dipandang sebagai ‘budaya menyimpang’. Hubungan seksual di kalangan kaum modern ini lebih dipandang sebagai hal yang alamiah belaka. Karena itu, libido seksual pun dipandang sebagai reaksi biologis semata, yang bila perlu disalurkan di mana saja dan kapan saja tanpa harus ada ritus-ritus sakral, baik dalam perspektif budaya atau lebih-lebih perspektif agama. Bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai simbol kemodernan. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan pembenar berkaitan dengan munculnya budaya fee sex di kalangan pemuda. Pertama, rapuhnya jalinan kasih-sayang dalam institusi keluarga. Tidak sedikit orangtua di era kekinian yang lebih sibuk dengan urusan pribadinya masing-masing atau lebih berorientasi materialistik. Perhatian dan kasih-sayang terhadap anak kerap lebih diaktualisasikan dengan pemenuhan kebutuhan biologis/fisik sang anak tanpa mempedulikan kebutuhan psikologisnya. Karena itu, seks bebas sejatinya tidak hanya disebabkan oleh tingginya tingkat libido generasi yang baru mengalami pubertas ini, tetapi juga akibat dari kesalahan menerjemahkan makna kasih sayang di antara sesama. Hal ini adalah akibat dari kurangnya pendidikan dalam keluarga. Kaum muda akhirnya lebih mencari makna sendiri di luar secara sepotong-sepotong (parsial) dan kemudian dianggapnya yang paling sempurna. Kedua, pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan budaya bangsa dan agama –yang justru disebarluaskan oleh berbagai media massa dan elektronik. Termasuk juga dengan begitu mudahnya mengakses situs-situs porno di internet. Globalisasi media merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan begitu mudahnya budaya-budaya asing masuk ke dalam ruang kehidupan keluarga yang tidak dapat di filter lagi. Ketiga, rapuhnya pendidikan moral dan agama di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Kerap kali orangtua lebih mengedepankan pemenuhan kebutuhan material daripada immaterial bagi anak-anaknya. Pendidikan moral dan agama lebih dipercayakan kepada lembaga pendidikan (sekolah) yang berlangsung hanya beberapa jam saja. Termasuk juga lingkungan masyarakat yang kian apatis terhadap perilaku menyimpang yang terjadi dalam anggotanya. Masyarakat sebagai lembaga kontrol sosial tidak berjalan dengan semestinya. Untuk itu, dalam usaha merebaknya budaya seks bebas di kalangan kaum muda sangat diperlukan penanganan yang koordinatif dan sistematis. Keluarga tidak dapat semata-mata menyalahkan media sebagai penyebar budaya masif tersebut ataupun pemerintah yang seakan cuek dengan kian merapuhnya kualitas moral generasi muda. Keluarga sebagai institusi yang paling fundamental perlu juga lebih meningkatkan kualitas pendidikan moral dan religi agar para generasi muda memiliki bekal yang kuat sebelum melangkah jauh menapaki alam sosial yang lebih luas
gue An-Nur Kurnia Putry ABG yang akan beranjakdewasa. usia gue 18 tahun dan sekarang gue kuliah di AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA. gue punya banyak cerita dalam hidup, mulai dari keluarga., teman sekaligus tentang pengalaman cinta gue yang sangat berliku-liku bak jalan di pegunungan.
nyampah di twitter tu hoby gue kalo lagi galau. dan tiap hari gue galau jadi tiap hari gue nyampah. :D